Dear Sirius,
Hari ini sudah
datang, senin 18 februari 2013. Kebetulan harinya sama dengan 18 februari 1996
lalu.
17 tahun yang lalu, menjelang
subuh, aku dilahirkan ke dunia. Aku tak tahu apa-apa waktu itu, aku hanya
menangis ditengah senyum kebahagiaan orang tua dan keluarga yang menyambutku.
Untuk merayakan hari lahirku itu, hari ini aku berpuasa. Ya… aku tak perlu
perayaan yang besar seperti yang teman-temanku biasa lakukan. Terlalu sulit
untuk bersenang-senang merayakan semakin dekatnya ajal.
Sirius,
aku ingin menemukanmu. Aku ingin belajar darimu. Aku ingin bersinar lebih
terang. Aku ingin menjadi bintang yang bisa dilihat dan dikenal semua orang.
Aku ingin menjadi bintang seperti matahari, walaupun terlalu menyilaukan untuk
dilihat, tapi manfaatnya sangat dirasakan. Aku ingin menjadi matahari yang
menyinari miliaran manusia disaat siang datang. Aku juga ingin menjadi seperti
dirimu Sirius, bintang yang memiliki cahaya indah dan anggun, namun kau tak
pernah sombong dengan kecerahanmu, kau tetap sederhana. Aku ingin bersinar
untuk menghibur jiwa yang menikmati istirahat bersama indahnya malam. Aku ingin
selalu sepertimu, ada menemani manusia-manusia sehingga mereka tak takut lagi
akan kegelapan.
Aku
tahu. Aku percaya.
Keinginanku
menjadi bintang hanya akan menjadi mimpi belaka. Tak lebih, hanya sebuah mimpi,
jika aku tak berusaha meraihnya.
Mulai sekarang aku harus berusaha
mengumpulkan cahayaku, aku tak mau disinari terus. Aku harus bisa bersinar
sendiri.
Usiaku
sudah 17 tahun. Seharusnya sudah banyak cahaya yang aku kumpulkan. Tapi,
sudahlah, tak ada gunanya menyesal. Kesempatan untuk bersinar terang masih ada.
Walaupun agak sulit, aku akan tetap berusaha dan bekerja keras menjadi
penerang.
Usiaku
sudah 17 tahun. Aku menyadari kalau aku semakin tua. I’m not getting any
younger. Waktu terus berjalan. Detik demi detik. Menit, jam, hari, bulan,
tahun, terus bergerak. Tak ada yang bisa menghentikannya. Aku juga harus
mengikuti dan menyeimbangkan diri dengan pergerakannya. Aku tak ingin menjadi
anak yang berusia 12 tahun di usiaku yang 17 tahun ini. Aku akan berusaha
menjadi apa yang seharusnya. Aku akan mulai menyusun rencana untuk mendapatkan
cahaya dan mengumpulkannya. Sedikit demi sedikit. Aku yakin Tuhan selalu ada
untuk membantu yang bekerja keras. tak ada kata terlambat. Selama nafas masih
berhembus, itu belum terlambat. Semuanya masih bisa menjadi lebih baik. AKU
HARUS BERSINAR. AKU PASTI BERSINAR.
0 komentar:
Post a Comment