“Orang gagal selalu mencari alasan mengapa ia tidak mencoba, sementara orang berhasil selalu menemukan alasan kenapa ia harus terus mencoba” (hal. 184 buku ini)

Ini adalah salah satu buku motivasi terbaik yang pernah saya baca dalam hidup ini. Buku ini merupakan kumpulan cerita perjuangan jatuh-bangun para pemburu beasiswa yang akhirnya mendapat kesempatan bersekolah di luar negeri. Hampir semua penulis cerita dalam buku ini adalah mereka yang berasal dari latar belakang yang penuh keterbatasan; tinggal di daerah terpencil, kekurangan informasi, keterbatasan ekonomi, keterbatasan kemampuan bahasa inggris, bahkan sampai keterbatasan IPK (-_-). Namun, semua keterbatasan itu tidaklah menjadi alasan untuk mereka memadamkan api mimpi yang ada dalam diri mereka. Mereka membuktikan bahwa semangat adalah modal utama untuk berjuang meraih mimpi meski ditengah keterbatasan.

Cerita-cerita dalam buku ini sangat beragam, mulai dari cerita anak daerah yang kuliah di Amerika setelah sempat menganggur selama 3 tahun karena tidak punya biaya untuk melanjutkan, seorang tukang parkir yang mendapat beasiswa S2 di Amerika, anak pelosok Sulawesi yang mendapat beasiswa 2 negara, dan banyak lagi cerita-cerita inspiratif lainnya yang mengisi buku ini.

Salah satu cerita menarik bagi saya adalah tulisan dari Subhan Zain, Ketua PPI Australia 2010-2011. Dia mempunyai keinganan yang kuat untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, namun bahasa yang dimiliki waktu itu sangat pas-pasan. Tidak bisa kursus karena keterbatasan ekonomi tidak membuatnya patah semangat. Subhan yang tinggal di pinggiran kota Depok itu lalu pergi ke Jalan Jaksa di Jakarta Pusat hanya untuk menyapa wisatawan mancanegara yang lewat. Hari pertama ia menunggu di jalan itu dengan senyum ramah menyapa dan mengajak ngobrol para turis yang lewat. “What the hell are you doing, mate!” respon seorang turis Australia berjenggot yang disapanya. Tidak berhasil. Ia mencoba lagi menyapa turis berikutnya. Berbagai tanggapan diterimanya, mulai dari yang halus seperti; “No, Sorry. I’ve got no time” sampai yang kasar seperti “get out of my way, you idiot!”. Sampai sorenya, di hari pertama itu ia menyapa 38 turis, dan hanya mendapatkan 4 turis yang bersedia diajak ngobrol.

Itu adalah salah satu dari puluhan cerita yang terdapat dalam buku yang motivasi beasiswa ini. Selain berisi cerita tentang perjuangan meraih beasiswa, buku ini juga dilengkapi dengan tips-tips meraih beasiswa yang lumayan detail, mulai dari mencari beasiswa, memilih sekolah di luar negeri, mempersiapkan kelengkapan dokumen seperti personal history statement, recommendation letter, statement of pupose, transkrip IPK, dan standardized test (TOEFL, GRE, GMAT, dll). Selain itu, ada juga tips bagaimana harus mempersiapkan wawancara beasiswa.

Saya sangat menyarankan teman-teman untuk membaca buku ini. Saya merasakan ini bermanfaat untuk menjaga nyala semangat agar tidak sampai padam meski dihadapkan pada banyak keterbatasan.

PS: kalau teman-teman ingin meminjam buku ini, silahkan menghubungi saya lewat line (id: rowialfata). Btw saya hanya punya satu jadi gantian ya. hehe

0 komentar:

Post a Comment

 
Top