
Kebersihan adalah dambaan bagi kita. Semua orang menyukai kebersihan, bahkan orang yang pengotor sekalipun. Hati akan menjadi tenang ketika melihat lingkungan yang bersih. Dan dari lingkungan yang bersih akan lahir jiwa-jiwa yang sehat dengan pemikiran jernih. Tapi sayang beribu sayang, meskipun semua orang menyukai kebersihan, tidak banyak yang ingin menjaganya.
Lingkungan sekarang sudah jauh berbeda dengan yang dulu kita temui waktu masih kecil. Dulu, sungai mengalirkan air jernih dengan begitu deras, saat bangun pagi, kita disambut oleh kicauan burung dengan suara merdu, udara dingin yang begitu segar. Tapi sekarang, semua itu hanya tinggal cerita, ketika kita bangun pagi maka yang kita dengar hanya suara bising kendaraan, tak ada lagi udara segar, yang ada hanya asap-asap kendaraan dan polusi yang menyesakkan dada. Kalau dulu kita melihat air sungai yang jernih banyak ikannya, anak-anak bermain riang dan mandi disana, kini bukan ikat lagi yang kita dapati melainkan sampah-sampah.
Dunia memang sudah berubah. Manusia hanya bisa melahirkan sampah, dan hanya sedikit yang mau bertanggung jawab.
Sekarang ini, sampah begitu mudah kita temukan. Lebih parahnya, ditempat-tempat yang dikatakan sebagai “area bebas sampah” seperti taman dan tempat-tempat lain, justru disitulah banyak sampahyang menumpuk. Sungguh hal yang ironis. hal seperti ini disebabkan oleh dua kemungkinan:
1. Kurangnya kesadaran masyarakat. Karena memang sudah kebiasaan dan seolah sudah menjadi budaya serta rasa malas mencari tempat sampah. Ini tentu saja perilaku yang tidak baik, dan ini menunjukkan bahwa orang yang seperti itu adalah bukan orang berpendidikan. Tapi sekarang ini, malah banyak anak-anak sekolah kita lihat membuang sampah sembarangan, bahkan tidak jarang orang-orang dewasa dengan jas dan berpakaian rapi juga melakukan tindakan tidak terpuji itu. Ini menandakan, kurangnya pemahaman mereka terhadap arti penting kebersihan. Untuk itulah, diharapkan pihak sekolah tidak hanya memberikan materi-materi pelajaran yang berupa rumus, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral seperti ini.
2. Tidak adanya bak sampah. Ya, sekilas trlihat lucu apabila berada di suatu tempat, disana terpampang tulisan “BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA” tapi disana tidak disediakan tempat sampah. Jadi, point pertama bukan satu-satunya alasan, kita tidak dapat menyalahkan orang-orang yang berkunjung ke sebuah tempat atas banyaknya sampah disana, tetapi kita juga harus melihat bagaimana ketersediaan bak sampah disana. Kalau hanya ada satu atau dua bak sampah tentu saja tidak sesuai dengan taman yang seluas 100 meter persegi.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang seberapa penting arti dari kebersihan, tentu bukan hal mudah. Perlu keseriusan dan kerja keras. itu apabila kita melakukannya sendiri, tapi jika kita bekerjasama tentu akan menjadi lebih mudah. Kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah adalah solusi terbaik.
Dalam hal ini pemerintah diharapkan, tidak hanya membuat poster, spanduk, atau iklan-iklan di televisi yang mengajak masyarakat untuk hidup bersih. Tetapi juga pemerintah harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Seperti bak sampah, mobil pengangkut, dan lain sebagainya. Memang fasilitas-fasilitas seperti itu sudah disediakan, tapi sekarang ini, masyarakat merasakan itu bekerja kurang optimal. Selain itu, fasilitas tersebut juga hanya ada di daerah perkotaan dan belum memasuki desa-desa. Mungkin alasannya, di desa belum banyak sampah yang dihasilkan. Tapi jika kita mau serius, seharusnya tidak boleh memandang sedikit atau banyaknya, karena berapapun jumlahnya itu tetap sampah dan akan mengganggu di masa depan.
Jika mau, semua kita bisa mengurangi masalah sampah tersebut. Tidak harus dengan suatu yang besar, cukup dengan hal-hal sederhana yang kita mampu, seperti tidak membuang sampah sembarangan. Jika anda melihat satu plastik bekas makanan, lalu memungut dan memasukkannya ke tempat sampah, maka itu sudah merupakan hal yang luar biasa, anda sudah berjasa menyelamatkan bumi, dan tentu saja itu termasuk amal ibadah yang akan mendapat balasan pahala. Dan dapat anda bayangkan bagaimana jika ada 1000 orang seperti anda, memungut satu sampah, itu artinya ada 1000 sampah yang di masukkan ke tempatnya, maka itu sudah termasuk gerakan besar menyelamatkan bumi.
Untuk itu, mulai dari sekarang mari kita budayakan hidup bersih. Katakan pada diri anda, keluarga, sahabat, dan orang terdekat, bahwa jika mau sehat jagalah kebersihan.
Writing By: Rowi Alfata
0 komentar:
Post a Comment