Pemilu oh Pemilu

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="color: #984806; font-family: "Kristen ITC"; font-size: 26.0pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent6; mso-themeshade: 128;">Ngawur</span><span style="color: #8064a2; font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 26.0pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent4;"> </span><span style="color: #8064a2; font-family: "Berlin Sans FB Demi","sans-serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent4;">tentang</span><span style="color: #8064a2; font-family: "Lucida Handwriting"; font-size: 26.0pt; line-height: 115%; mso-themecolor: accent4;"> </span><u><span style="color: #ffc000; font-family: "BoisterBlack","serif"; font-size: 36.0pt; line-height: 115%;">Pemilu</span></u><u><span style="font-family: "BoisterBlack","serif"; font-size: 36.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></u></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: center;"> <i><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kutulis ini, murni kerena kecintaanku kepada Indonesia dan Terkhusus kecintaanku pada provinsiku NTB. Bukan atas dasar ingin menjatuhkan yang satu dan meninggikan yang lain.<o:p></o:p></span></i><br /> <i><span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></i> <i><span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></i></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">            Beberapa bulan lagi, pesta demokrasi di NTB akan dilangsungkan. Di jalan-jalan sudah bertebaran spanduk, baliho, dan atribut-atribut dari para calon gubernur. Selain pilgub, tanggal 14 mei nanti juga akan berlangsung pemilihan bupati Lombok Timur. Jadi disini saya akan memberikan komentar mengenai dua pemilihan yang kita sebut pesta demokrasi ini. Tapi sebelum masuk dan mulai berkomentar, penulis ada pertanyaan, bener nggak sih namanya itu “Pesta Demokrasi”?. Pembaca setuju nggak, kalau pemilihan umum sama dengan pesta demokrasi..? hehehe.. kok jadi muter-muter pertanyaannya, singkatnya gini, setuju nggak dengan Demokrasi (dalam hal ini Pemilu)?. Mhmmm.. kalau menurut penulis sih, ada setuju dan ada nggaknya. <i>Pertama</i>, penulis Setuju karena pemilu merupakan pengejawantahan dari paham kedaulatan yang dianut bangsa Indonesia, kedaulatan rakyat tidak dijalankan oleh sebuah lembaga Negara tetapi oleh berbagai lembaga Negara melalui cara-cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Hal ini sekaligus untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan dalam praktek penyelenggaraan Negara. <i>Kedua, </i>penulis tidak setuju dengan pemilu yang sekarang karena terlalu beresiko dimana masyarakat diharuskan memilih orang yang tidak dikenal. Yang lebih parah, dalam pemilu sekarang, jumlah hitungan suara seorang professor sama dengan suara seorang yang tidak sekolah. Secara logika, tentu ini tidak masuk akal. Seorang professor memilih calon pemimpin karena memiliki alasan dan sudah dipertimbangkan akibatnya dimasa depan, berbeda dengan seorang yang yang tidak sekolah yang asal memilih, alasannya memilih terbatas hanya karena diberikan baju, sembako, uang, dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></div> </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">                Oke, cukup sudah tanggapan saya tentang pemilu secara umum. Sekarang saya akan mengemukakan pendapat mengenai pemilu gubernur dan pemilu bupati.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">                Kadang-kadang lucu bagi saya, melihat foto para calon yang terpampang di pinggir jalan. Wajahnya unik-unik, mulai dari yang baby face sampai berwajah mirip artis. Semuanya tersenyum manis. Selain senyum, yang tak kalah manis adalah janjinya. Haha.. sudah rahasia umum, mustahil seorang calon tanpa janji manis.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Hal yang menarik dari pemilu sekarang adalah nge-<i>tren</i>nya calon dengan label “Tuan Guru”. Ya ya ya. Hal ini dapat dipahami, karena Tuan Guru adalah suatu gelar kehormatan bagi seorang ustadz yang sangat dihormati dan disegani. Tuan Guru adalah profesi yang mulia, mengajarkan masyarakat untuk memahami agama dengan benar. Bagi saya pribadi, <b><span style="color: #002060;">NO PROBLEM</span></b> bagi seorang Tuan Guru mencalonkan diri sebagai pemimpin. Malah saya sangat mendukung, dengan harapan ia bisa melakukan pembangunan sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw, karena sebagai Tuan Guru tentunya ia sudah tahu apa kewajiban dan tanggungjawabnya jika terpilih, dan yang terpenting ia tahu mana yang termasuk haknya dan mana yang bukan haknya (dengan kata lain, tidak korupsi).<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Guru PKWN saya disekolah pernah bertanya ”apakah anda setuju kalau seorang Tuan Guru masuk kedalam dunia politik?”. Tanpa menunggu lama, sahabat-sahabat sekelas saya langsung angkat tangan dan berkomentar. Kebanyakan dari mereka mengatakan TIDAK SETUJU dengan alasan ketika menjadi pejabat seorang Tuan Guru akan sibuk dan kehilangan fungsinya sebagai Tuan Guru yaitu mengajar masyarakat. Alasan yang lain adalah karena Tuan Guru bukan malaikat, Tuan Guru hanya manusia biasa yang bisa saja tergoda dan akhirnya melakukan pelanggaran, seperti korupsi.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Lalu saya berkomentar terhadap semua alasan itu. saya mengatakan, <i>“sah-sah saja seorang Tuan Guru masuk dunia politik, tidak ada dalil yang melarang, perlu di ingat Rasulullah saw juga seorang pemimpin Negara yang artinya ikut langsung dalam dunia politik. Tidak ada alasan menolak orang baik untuk berpolitik. Paradigma yang berkembang sekarang sudah menjadikan politik sebagai kambing hitam diatas semua kerancauan pembangunan di negeri ini. Padahal tidak seperti itu. Hal yang ingin saya katakan disini adalah, bukan politik yang kotor, tapi orang yang menjalankannya. Sekarang coba anda bayangkan kalau orang baik seperti Tuan Guru tidak boleh berpolitik dan yang boleh berpolitik hanya orang tidak baik saja, apa jadinya negeri ini.”<o:p></o:p></i></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Begitulah pandangan saya tentang masuknya seorang Tuan Guru ke dalam dunia politik. Tapi walaupun saya sedemikian setuju dengan hal tersebut. Hal yang perlu dicermati adalah, mana yang benar-benar Tuan Guru dan mana Tuan Guru sesaat (hanya pada saat pemilu saja).<o:p></o:p></span><br /> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Untuk membedakan Tuan Guru asli dan Tuan Guru bajakan, tidak terlalu sulit. <i>Pertama</i>, Perhatikan saat kampanye, seorang Tuan Guru asli, tak akan pernah menjual ayat suci Al-Qur’an. Karena Tuan Guru asli tahu resiko dan bahayanya, Rasulullah saw, sudah menegaskan bagaimana orang yang menggunakan ayat Al-Qur’an untuk membela kepentingannya sendiri. <i>Kedua</i>, seorang Tuan Guru asli tidak berani memberikan janji-janji yang berlebihan, karena ia tahu belum tentu besok ia masih diberi kesempatan hidup, jadi hanya berani berjanji akan melakukan yang terbaik. <i>Ketiga</i>, Tuan Guru asli tidak akan menyalah-nyalahkan saingannya.<o:p></o:p></span></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Untuk seluruh masyarakat, saya menyarankan untuk berhati-hati, karena pilihan kita akan menentukan bagaimana perkembangan daerah kita selama lima tahun ke depan.<o:p></o:p></span><br /> <span style="font-family: "Cambria","serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <span style="color: #7030a0; font-family: "Arial Rounded MT Bold","sans-serif";">..MARI BERSATU WUJUDKAN NTB YANG LEBIH BAIK..<o:p></o:p></span></div> </div>

Pemilu oh Pemilu

Ngawur tentang Pemilu Kutulis ini, murni kerena kecintaanku kepada Indonesia dan Terkhusus kecintaanku pada provinsiku NTB. Bukan ata...

+ Read more »

Takdir????

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;">   “Bagaimana hasil lomba cerdas-cermatnya tadi?” kata pak Acan, petugas kebersihan di sekolah kami. Ia berjalan ke arah kami yang sedang duduk di tengah-tengah perpustakaan.</div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"> “kalah pak.. poinnya cuma beda satu soal, itupun di soal tambahan.” Jawab kami, lemas.</div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;"> “Ooo.. sabar. Belum waktunya. Apapun dan bagaimanapun usaha yang kita lakukan, kalau Allah belum menghendaki, ya kita akan gagal, semuanya sudah ditentukan oleh Allah.” Ceramahnya. Kalimat ini diulang berkali-kali, sampai kami keluar dari perpustakaan Ia masih mengulangnya. Awalnya, kata-kata yang diucapkan lumayan memotivasi kami, khususnya saya. Tapi lama-kelamaan, kok saya merasakan ada yang janggal dengan kalimat itu. kita sudah berusaha keras, tapi tidak menang, apakah ini Tuhan ketetapan Tuhan, apakah Tuhan tidak menghargai usaha kami. Untuk itu saya menulis artikel ini sebagai ungkapan kata hati saya tentang takdir.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Ketika sebuah bencana terjadi, manusia akan mengatakannya sebuah takdir. Ketika kegagalan datang, manusia akan mengatakan itu takdir. Ketika jalan hidup tak sesuai harapan, ketika berbuat maksiat, manusia juga akan mengatakan takdir. Semua yang terjadi seolah-olah kesalahan si “takdir”.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Persoalan mengenai takdir memang sudah banyak menimbulkan kontroversi. Tak sedikit dari kita, kalangan muslim yang tidak menemukan korelasi antara takdir dan usaha yang dilakukan. Bahkan, tak sedikit juga yang “<i>malas</i>” atau tidak berani untuk membahas takdir dengan dalih sulit dan terlalu rumet untuk dimengerti dan takut menjadi sesat, akhirnya mereka meng-imani takdir dengan terpaksa. Na’udzubillahiminzalik. Mungkin kita juga seperti itu. padahal hal tersebut sangat penting dan tidak ada tawar-menawar, kita harus yakin 100%, karena resikonya akan mengganggu keimanan terhadap-Nya.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Sebagaimana rukun iman yang lain, iman kepada takdir juga harus dengan kemantapan dan kejernihan hati yang tidak ada keragu-raguan lainnya. Tidak mudah memang. Tapi jika kita masih mau beragama dengan benar, kita harus melakukannya. Tak akan ada gunanya, shalat, dan amalan-amalan lain yang kita lakukan jika kita masih meragukan salah satu dari rukun iman.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Kesalahan dalam memahami takdir akan menyebabkan dua pemahaman ekstrim. Pertama, ada diantara mereka yang akan berkeyakinan bahwa manusialah yang berhak dan diberi wewenang sepenuhnya untuk berbuat apapun serta segala sesuatu itu terjadi karena andil manusia. Paham inilah yang dinamakan <i>Qadariyah</i>. Kedua, sebagian berkeyakinan bahwa Allah telah menciptakan perbuatan manusia dan manusia mau tidak mau harus melaksanakan kehendak Allah tanpa memiliki alternatif. Dengan kata lain, manusia “dipaksa” dan pasrah tanpa melakukan usaha apapun. Paham inilah yang disebut <i>Jabariah</i>. (<i>Qhada’ dan Qadar, Syaikh Muhammad Shalih Al’ Utsaimin</i>)</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Dari pandangan penulis, kedua pemahaman ekstrim diatas tidak salah, namun tidak juga benar 100%. Sebab, pada pemahaman pertama, manusia yang menentukan semuanya, bukan Tuhan. Ini tentu kurang tepat. Kemudian, pada paham yang kedua, manusia hanya sebagai objek kehidupan, bukan subjek, segala sesuatu sudah ditentukan oleh Tuhan dan manusia tidak mempunyai kewenangan apapun untuk merubah. Pendapat yang kedua ini akan melahirkan pola pikir yang pasif, tidak mau berusaha, bahkan lebih parahnya orang yang berbuat kejahatanpun akan memakai dalih takdir. Contohnya, sudah ditakdirkan untuk menjadi perampok, sudah ditakdirkan untuk malas, sudah ditakdirkan untuk bodoh. Na’udzubillah. Lalu, bagaimana kita harus mengimani takdir, sehingga kita tidak salah jalan?</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Begini, kita harus memposisikan diri ditengah-tengah antara kedua paham tersebut. Dengan kata lain, kita harus percaya bahwa ada hal-hal yang memang sudah ditetapkan dan tidak bisa dirubah, tetapi tidak semua, ada juga yang harus kita usahakan, kita diberi kemampuan berpikir, kemampuan berusaha untuk menjadi yang lebih baik. Contoh seorang siswa yang mendapat ranking terakhir dikelas, tidak boleh menganggap bahwa ia sudah ditakdirkan untuk bodoh, tapi ia harus berusaha untuk lebih rajin lagi. Bukankah didalam Al Qur’an Allah sudah mengatakan bahwa Ia tak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri mau mengubahnya. Dan yakinlah, semua usaha dan kerja keras yang anda lakukan akan diberikan imbalan oleh-Nya. Tak ada yang sia-sia. Mungkin imbalan yang diberikan tak seperti yang kau inginkan, tapi yang pasti diberikan adalah imbalan yang kau butuhkan.</div> </div>

Takdir????

  “Bagaimana hasil lomba cerdas-cermatnya tadi?” kata pak Acan, petugas kebersihan di sekolah kami. Ia berjalan ke arah kami yang sedang ...

+ Read more »

Hari Ultah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;"> Dear  Sirius,</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;"> Hari ini sudah datang, senin 18 februari 2013. Kebetulan harinya sama dengan 18 februari 1996 lalu.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> 17 tahun yang lalu, menjelang subuh, aku dilahirkan ke dunia. Aku tak tahu apa-apa waktu itu, aku hanya menangis ditengah senyum kebahagiaan orang tua dan keluarga yang menyambutku. Untuk merayakan hari lahirku itu, hari ini aku berpuasa. Ya… aku tak perlu perayaan yang besar seperti yang teman-temanku biasa lakukan. Terlalu sulit untuk bersenang-senang merayakan semakin dekatnya ajal.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Sirius, aku ingin menemukanmu. Aku ingin belajar darimu. Aku ingin bersinar lebih terang. Aku ingin menjadi bintang yang bisa dilihat dan dikenal semua orang. Aku ingin menjadi bintang seperti matahari, walaupun terlalu menyilaukan untuk dilihat, tapi manfaatnya sangat dirasakan. Aku ingin menjadi matahari yang menyinari miliaran manusia disaat siang datang. Aku juga ingin menjadi seperti dirimu Sirius, bintang yang memiliki cahaya indah dan anggun, namun kau tak pernah sombong dengan kecerahanmu, kau tetap sederhana. Aku ingin bersinar untuk menghibur jiwa yang menikmati istirahat bersama indahnya malam. Aku ingin selalu sepertimu, ada menemani manusia-manusia sehingga mereka tak takut lagi akan kegelapan.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Aku tahu. Aku percaya.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Keinginanku menjadi bintang hanya akan menjadi mimpi belaka. Tak lebih, hanya sebuah mimpi, jika aku tak berusaha meraihnya.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Mulai sekarang aku harus berusaha mengumpulkan cahayaku, aku tak mau disinari terus. Aku harus bisa bersinar sendiri.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Usiaku sudah 17 tahun. Seharusnya sudah banyak cahaya yang aku kumpulkan. Tapi, sudahlah, tak ada gunanya menyesal. Kesempatan untuk bersinar terang masih ada. Walaupun agak sulit, aku akan tetap berusaha dan bekerja keras menjadi penerang.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">                 Usiaku sudah 17 tahun. Aku menyadari kalau aku semakin tua. I’m not getting any younger. Waktu terus berjalan. Detik demi detik. Menit, jam, hari, bulan, tahun, terus bergerak. Tak ada yang bisa menghentikannya. Aku juga harus mengikuti dan menyeimbangkan diri dengan pergerakannya. Aku tak ingin menjadi anak yang berusia 12 tahun di usiaku yang 17 tahun ini. Aku akan berusaha menjadi apa yang seharusnya. Aku akan mulai menyusun rencana untuk mendapatkan cahaya dan mengumpulkannya. Sedikit demi sedikit. Aku yakin Tuhan selalu ada untuk membantu yang bekerja keras. tak ada kata terlambat. Selama nafas masih berhembus, itu belum terlambat. Semuanya masih bisa menjadi lebih baik. AKU HARUS BERSINAR. AKU PASTI BERSINAR.</div> </div>

Hari Ultah

Dear  Sirius, Hari ini sudah datang, senin 18 februari 2013. Kebetulan harinya sama dengan 18 februari 1996 lalu. 17 tahun yang lalu,...

+ Read more »

Ulang Tahunku

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: left;"> </div> <div class="MsoNormal"> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 18px; line-height: 20px;"><br /></span></div> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">Dear sirrius, Dewa Bintangku..</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">            Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu. Aku cerita kepadamu karena kalau aku menceritakannya pada manusia, mereka pasti sulit mengerti, malah mungkin mereka akan menganggapku sombong.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">Besok, usiaku tepat 17 tahun. Cepat sekali rasanya. Jujur, aku belum siap. Tapi kenyataan sudah bicara dan tak bisa di elakkan lagi. Tanggal 18 besok aku akan menjadi seorang yang sudah berusia dewasa. Aku merasa waktu terlalu cepat membawaku ke titik usia ini. Aku masih terlalu manja, masih bergantung pada orang tua, cara pikirku masih kekanak-kanakan, apalagi sikapku. Sekali lagi ku katakana padamu,</span><span class="apple-converted-space" style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;"> </span><i style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">“AKU BELUM SIAP”.</i></div> <u1:p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">Sirrius, perasaan bersalah itu kini datang lagi. Bersalah belum memberikan apa-apa untuk keluarga, untuk Ibu yang selama ini membiayai segala kebutuhanku termasuk sekolah. Bersalah pada Ayah, saat Ayah pergi dulu aku masih belum mengerti kehidupan, dan aku tak memberikan kenang-kenangan berarti untuk Ayah.</span></div> </u1:p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">Sirrius, apakah menurutmu aku sudah pantas berusia 17 tahun? Apakah aku sudah pantas memiliki sebuah KTP? Apakah aku pantas untuk ikut dalam pemilihan umum?. Jawabanmu mungkin tak jauh berbeda dengan aku. Belum pantas. Terlebih untuk memiliki sebuah KTP, yang artinya aku sudah mempunyai hak dan kewajiban kepada negaraKu. Apalagi ikut serta dalam demokrasi melalui pemilu, aku belum mengerti apa-apa, aku tak tahu siapa yang harus kupilih dan mengapa aku harus memilih dia. Aku tak mau asal-asalan memilih, karena Tuhan akan memberikan ganjarannya.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">Sirrius, ini adalah dunia kenyataan, bukan dunia dongeng yang selalu indah seperti apa yang aku  bayangkan. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Waktu sudah terlanjur mengatakan aku sudah 17 tahun ada dan hidup di dunia ini. Itu artinya jatah usia yang diberikan Tuhan sudah berkurang banyak. Ada kekhawatiran dibalik semua itu. aku khawatir kalau Tuhan memanggilku menuju dunia yang sejati pada usia 17 tahun ini, atau pada usia 18, 19, atau entahlah. Semenntara aku belum melakukan apa-apa. Bagaimana aku akan dikenang oleh keluarga, guru, sahabat dan teman-teman sejak kecil, SD, SMP, sampai SMA. Bagaimana mereka akan mengenangku?</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">Atau mungkin pertanyaan yang lebih tepat, “apakah aku akan dikenang?”</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">            Sirrius, beberapa jam lagi tanggal 18 Februari akan datang. Apa yang aku katakana nanti jika Dia menanyakan puluhan juta detik yang sudah aku lalui. Apa yang sudah aku lakukan?. Kemana saja aku melangkahkan kaki-Nya ini?.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%;">            Ah, aku tak mau terlalu memikirkan hal-hal yang sudah berlalu apalagi yang belum terjadi. Sekarang aku masih bernafas dan masih bisa bergerak bebas. Tuhan masih memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Kini aku akan lebih focus pada cita-cita dan tujuan hidupku. Aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan indah ini.</span></div> </span><o:p></o:p><br /> </div>

Ulang Tahunku

Dear sirrius, Dewa Bintangku..             Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu. Aku cerita kepadamu karena kalau aku mence...

+ Read more »

KEGIATAN

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Kegiatan tidak terlalu banyak. Senin sampai Rabusekolah dari jam 06.30 sampai 05.20, karena sekolah saya mengadakan les bagi semua siswa. Hari kamis yang les hanya kelas XII. Tapi sekarang kelas XI dan XI tidak les lagi karena sekolah focus kepada kelas XII yang akan menghadapi ujian Nasional. Jadinya kegiatan saya berubah dari biasanya. Sekarang saya pulang sekolah jam 14.00. kegitan di rumah, menulis, membaca, nonton tv, membantu orang tua.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Di sekolah kegiatan Saat ini saya ikut KIR Astronomi dan Kimia. Kenapa tidak ikut fisika?, ya itulah penyesalan, kenapa dulu waktu kelas X saya tidak ikut KIR sama sekali. Alasannya karena waktu itu saya masih belum terbiasa bolak-balik dari sekolah ke rumah, karena jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh, sekitar 15 km. saya baru insyaf di kelas XI, banyak guru yang mengajak saya untuk ikut KIR. Untuk mengobati kegalauan saya karena tidak bisa ikut kir fisika, saya masuk di Astronomi, lumayan (lumayan asyik karena Astronomi adalah cabang fisika). Tapi walaupun saya tidak ikut kir fisika, kecintaan saya terhadap fisika sama sekali tidak berkurang.</div> </div>

KEGIATAN

Kegiatan tidak terlalu banyak. Senin sampai Rabusekolah dari jam 06.30 sampai 05.20, karena sekolah saya mengadakan les bagi semua siswa....

+ Read more »

Hobi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hobi saya menulis. Menulis apa saja, yang penting menulis. Saya berharap tulisan saya bisa bermanfaat bagi sesama. Bagi saya, menulis adalah suatu kebutuhan pokok. Salah satu faktornya adalah karena saya orang yang lumayan tertutup dan malu-malu untuk curhat secara langsung. Jadi saya curhat lewat tulisan. Banyak tulisan saya yang tidak saya post di blog karena alasan tertentu, tapi walaupun tidak di post saya tetap menulis masalah seperti itu.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Next hobby adalah membaca. Bukannya saya sok rajin. Tapi ya memang begitu adanya, saya suka membaca. Buku yang sering saya baca adalah buku-buku sains (penemuan terbaru maupun buku-buku lama karangan para tokoh terkenal), biografi tokoh, saya juga suka membaca cerpen dan novel. Penulis yang saya kagumi diantaranya adalah Orhan Pamuk, Habiburrahman El-Shyrazi, Andrea Hirata. Buku yang saya sukai diantaranya: The Divine Message Of The DNA (Kazuo Murakami), Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Selain menulis saya juga suka main sepak bola dan futsal. Klub sepak bola yang saya sukai adalah AC Milan. Saya juga suka main catur (*kapan-kapan saya harap bisa bermain catur dengan anda yang sedang membaca tulisan ini)</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Mengenai makanan, yang paling saya sukai adalah semua makanan masakan Ibu saya. Hehe.. yah begitulah, ibu saya pintar sekali memasak, kalau anda ingin belajar silahkan datang ke rumah. Kami akan menyambut dengan senang hati.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hal yang saya lakukan ketika saya galau adalah mengerjakan soal fisika atau matematika. Ini benar-benar obat penawar galau yang paling ampuh, karena dengan mengerjakan soal fisika atau math anda akan melupakan semua masalah yang anda hadapi. Untuk membuktikannya silahkan anda coba sendiri.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Hobi

Hobi saya menulis. Menulis apa saja, yang penting menulis. Saya berharap tulisan saya bisa bermanfaat bagi sesama. Bagi saya, menulis ada...

+ Read more »

Identitas Penulis

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i>Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh..<o:p></o:p></i></b></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i>Salam sejahtera bagi kita semua..<o:p></o:p></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Mungkin ada sahabat yang ingin mengenal saya, maka saya buat halaman identitas penulis ini.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Nama saya Rowi Alfata. Saya lahir 16 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Februari 1996 di Benteng, desa Kerumut, kecamatan Pringgabaya, sebuah daerah yang letaknya paling timur kabupaten Lombok Timur, NTB. Saat ini saya kelas XI di SMAN 1 AIKMEL.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Untuk anda yang ingin berinteraksi langsung dengan saya, silahkan di:</div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 112.5pt;"> Facebook                          :               <b>Muhammad Rowi Alfata<o:p></o:p></b></div> <div class="MsoNormal" style="margin-left: 112.5pt; tab-stops: 3.0in 3.25in 3.5in;"> Twitter                               :<b>               @rowiealfata</b></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Tujuan saya membuat blog ini adalah untuk menampung tulisan-tulisan yang keluar dari isi hati saya (dengan kata lain; sebagai tempat curhat dan cerita-cerita). Selama ini, saya kalau lagi ada sesuatu biasanya nulis di kertas  dengan tangan saya sendiri dan setelah selesai, kertasnya saya buang. Pernah suatu saat, saya lagi sedih waktu itu disekolah, dan seperti biasa saya nulis lumayan banyak di sebuah kertas, ketika pulang saya bermaksud membuang kertas itu, tapi saya melihat seorang sahabat saya sedang berjalan berlawanan dengan arah saya, dan tiba-tiba saya ingin memberikan tulisan itu kepadanya, dengan maksud sekalian curhat dan siapa tahu dia bisa memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang saya hadapi itu. Setelah pulang, sampai rumah, dia sms, katanya dia suka baca tulisan saya, dan  dia katakana bahwa dia akan menyimpannya. Wah, saya jadi merasa sedikit bangga. Tidak menyangka sama sekali, bakal ada yang memuji tulisan saya. Dan akhirnya setelah itu, timbullah sebuah ide untuk membuat blog untuk menampung tulisan-tulisan saya.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Saya berharap blog ini bisa menjadi sarana untuk bercerita tentang berbagai pengalaman, susah maupun senang. Tidak hanya masalah pengalaman yang saya tulis disini, tetapi ada juga Puisi, Motivasi, dan tanggapan tentang fenomena sosial yang sedang marak terjadi.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Tidak lupa saya menyampaikan terimakasih kepada anda yang sudah berkunjung. Besar harapan saya, anda bisa menyampaikan kritik dan saran demi lebih baiknya blog ini. Akhirnya, saya sebagai admin mengucapkan selamat membaca blog ini. Have Fun. Semoga bahagia selalu bersama kita semua.</div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i>Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..<o:p></o:p></i></b></div> </div>

Identitas Penulis

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.. Salam sejahtera bagi kita semua.. Mungkin ada sahabat yang ingin mengenal saya, maka s...

+ Read more »

Cita-Cita

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Cita-cita saya banyak sekali. Sejak kecil sampai sekarang selalu berubah-ubah. Dulu waktu kecil saya ingin jadi seorang Ustadz, alasannya ya enak aja mengajar masyarakat. Cita-cita saya waktu masih kecil itu sekarang masih ada, dan akan tetap ada, tapi saya merasa kurang pantas untuk itu, karena merasa banyak dosa. Cita-cita itu sebenarnya sangat saya inginkan, begitu juga dengan kedua orang tua saya, apalagi kakek saya. Waktu saya kecil  dulu, kakek sering mengatakan kalau kelak saya akan menjadi seorang ustadz. Dari kecil, saya ingin bersekolah di sekolah agama. Lulus SD saya minta disekolahkan di Pesantren, tapi orang tua tidak mengijinkan dengan alasan saya masih terlalu kecil, akhirnya dengan berat saya masuk di SMP Negeri. Orang tua saya janji akan menyekolahkan saya di pesantren setelah lulus dari SMP. Tiga tahun kemudian saya lulus SMP, Ibu saya ingin saya melanjutkan di pesantren, tapi malah saya yang tidak mau. Saya menolak, dan lebih memilih SMA Negeri juga. Alasan yang paling mendasar adalah karena saya tidak mau meninggalkan ibu sendiri di rumah.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Sekarang sih, saya lagi cinta banget sama fisika, saya bercita-cita ingin jadi seorang fisikawan terkenal nantinya. Saya suka banget (banget yang Buuuangett) sama fisika karena didalam fisika saya seolah-olah sudah menemukan arti hidup. Susah dijelaskan memang apa yang sudah saya rasakan terhadap ilmu yang namanya fisika. Tapi intinya, fisika itu adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari semua masalah kehidupan, tanpa terkecuali. semua bidang ilmu berhubungan dengan fisika, dan bisa dijelaskan secara fisika. Semua hal bisa dihitung dengan fisika (kecuali banyaknya nikmat Tuhan). Tapi sayang sekali, asumsi kebanyakan masyarakat kita (khususnya para siswa) banyak yang keliru, tidak sedikit dari mereka menganggap fisika itu menyeramkan, mereka hanya memandang fisika sebagai sebatas ilmu yang terpaku pada rumus, padahal sesungguhnya sama sekali tidak demikian. Orang-orang yang mengatakan tidak suka terhadap fisika adalah orang-orang yang tidak menyadari kalau sebenarnya yang mereka sukai adalah fisika, ya fisika dalam tampilan yang lain. Suatu saat saya berharap bisa menjadi fisikawan besar yang mendunia seperti Einstein dan Newton.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Cita-cita selanjutnya adalah ingin menjadi seorang penulis yang professional. Saya suka menulis dan saya berharap lewat hobi saya itu bisa mengajak orang lain untuk membuat suatu perubahan. Saya ingin ikut dalam politik (pemerintahan) lewat tulisan, saya juga ingin ikut menyelesaikan masalah-masalah sosial yang sedang terjadi dan setelah melalui tulisan saya harap banyak orang yang akan membantu untuk ikut dalam perbuatan.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Selain ingin menjadi fisikawan dan penulis, saya juga mempunyai cita-cita menjadi seorang pengusaha. Saya ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat sekarang banyaknya pengangguran, setiap tahun puluhan ribu sarjana lulus dan hanya sebagian kecil yang mendapat pekerjaan. Bisa di bayangkan bagaimana ketatnya persaingan kerja di era modern ini, yang lulus kuliah saja banyak yang menganggur apalagi yang tidak kuliah, apalagi yang hanya lulus SMA. Ini merupakan suatu keperihatinan. Dan tentu saja ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, karena menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekian juta penganggur itu bukan suatu hal yang mudah, diperlukan peran dari semua kalangan untuk membantu. Saya berharap suatu saat bisa menjadi penulis yang mendunia.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Cita-cita yang lain adalah menjadi dokter. Ya menjadi dokter yang baik tentunya. Dunia kedokteran sudah lumayan akrab dengan saya, Ayah saya sakit selama 11 tahun sejak saya berusia sekitar 2 atau 3 tahun. Ayah saya mengidap penyakit jantung. Beliau sering keluar masuk rumah sakit dan saya selalu ikut dulu. Jadi saya cukup sering bertemu dengan yang namanya dokter.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hal yang menginspirasi saya untuk menjadi dokter yang baik adalah karena sekarang banyak dokter yang bajingan (mohon maaf) tapi tidak semua. Saya menyebutnya demikian karena banyak dari mereka itu melakukan pemerasan terhadap masyarakat. Jadi mereka menyakitkan orang yang sudah sakit dengan banyaknya biaya yang harus dibayar, padahal yang dikerjakan cuma hal-hal yang tidak seberapa. Selain itu, mereka juga enggan melayani masyarakat yang menggunakan kartu kurang mampu. Ini tidak hanya terjadi di kota, di desa-desa pun sudah marak. Karena kebanyakan dari orang desa adalah orang yang kurang mengerti tentang kesehatan, mudah bagi dokter (tidak semua) untuk menipu. Saya tahu itu karena saya tinggal di tengah-tengah masyarakat yang kebanyakan dibodohi oleh dokter. Di desa itu, dokter dengan mudah dan gampangnya memvonis seorang terkena suatu penyakit berbahaya. Tanpa melalui pemeriksaan yang lebih lanjut, sehingga setelah divonis, orang ditakut-takuti akan bahayanya, tidak hanya itu orang pun dilarang pulang dan seolah-olah dipaksa untuk menjalani perawatan disana. Padahal sebenarnya penyakit mereka tidak parah, cukup hanya dengan istirahat saja untuk bisa sembuh. Tapi begitulah dokter yang hanya berorientasi pada uang, rela memeras orang yang sakit. Tapi, syukur tidak semua dokter begitu, masih banyak juga yang dengan kesadaran hati yang ikhlas melayani masyarakat dan bukan karena uang.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Suatu saat, ketika saya menjadi dokter saya ingin membuat sebuah organisasi kedokteran seluruh Indonesia. Yang anggotanya ikhlas melayani masyarakat karena panggilan jiwa. Organisasi yang bisa ikut membantu pemerintah mengawasi pelayanan kesehatan di Indonesia.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Cita-cita saya yang lain adalah ingin menjadi astronot. Saya ingin mengelilingi semesta. Saya ingin pergi ke planet lain untuk melihat kebesaran Tuhan yang lain.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Itulah beberapa cita-cita yang bisa saya tuliskan, walaupun banyak tapi intinya hanya satu, yaitu saya berkeinginan untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara, serta semua yang ada di alam semesta ini. Saya ingin memberikan arti hidup saya, karena saya tahu dan saya menyadari bahwa saya tidak hidup untuk selamanya, hidup saya hanya sementara, dan saya ingin memanfaatkan waktu yang sebentar itu untuk kebaikan sesama.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> PS: Hari ini, Rabu 06/02/2013, Saya dan teman-teman tim cerdas cermat empat pilar berbangsa dan bernegara SMAN 1 Aikmel mengikuti uji coba di SMAN 1 Sukamulia, dan hasilnya Alhamdulillah, mendapat juara II, beda 15 point dari Tuan Rumah. Terimakasih kawan semua atas kerjasama dan dukungannya. Keep spirit…!</div> </div>

Cita-Cita

Cita-cita saya banyak sekali. Sejak kecil sampai sekarang selalu berubah-ubah. Dulu waktu kecil saya ingin jadi seorang Ustadz, alasannya...

+ Read more »

ULANGAN HARIAN

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Ahhhh.. Ulangan sudah berakhir.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Udah kangen nih ama blog, pengen cerita macem-macem lagi.. kali ini, aku akan mennceritakan 6 hari yang ku lalui selama ulangan. Langsung jay a… cekidot..</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hmmm.. ulangan harian yang rutin di adakan di sekolahku setiap satu setengah bulan ini dimulai pada hari senin, tanggal 28 januari 2013. Perlu diketahui sodara-sodara, ini adalah ulangan harian yang pertama di semester 2. Maka, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia, aku bertekad nilai ulangan harian kali yang pertama ini harus lebih baik dari ulangan-ulangan di semester 1. Hari sabtu, sebelum ulangan, kita Cuma belajar 2 mata pelajaran, setelahnya kita disuruh bersih-bersih kelas. Selama bersih-bersih aku nggak bisa berhenti mikirin ulangan, ada semacam rasa takut, sehingga saat ngelap kaca jendela aku sempet2in buat menghitung gaya yang dilakukan engsel untuk menahan jendela (hehe.. nggak ding). Hari itu, anak-anak Xenon (sebutan kelasku) sudah sepakat untuk main futsal. Karena aku sudah bertekad ingin mendapatkan nilai yang baik, jadi aku minta ijin ma temen-temen, kali ini nggak bisa ikut. Eh, mereka nggak ngijinin. Aku lalu memohon-mohon dengan berbagai cara, tapi tetep. Malah, si Budi nempelin aku biar nggak pulang, aku ke kantin dia ikut, ke ruang guru dia ikut juga,masuk dalem toilet (#pikirin aja sendiri, dia ikut atau nggak). Pokoknya kemanapun aku pergi dia selalu ikut, kayak <i>bodyguard </i>ku aja. Sebenernya udah beberapa taktik dan strategi aku jalanin untuk bisa lepas dari pengawasan Budi, tapi nggak bisa, Budi emang berbakat jadi pengawalku. Hehe.. setelah capek muter2in si budi tapi nggak berhasil, aku kembali ke kelas. Aku duduk, dan tiba-si Surya ngajakku main catur, yah untuk ngilangin kejenuhan aku layanin aja dah walaupun hasilnya nanti aku akan menang (hehe). Pertandingan berjalan hampir, aku sudah dalam keadaan terdesak, Surya ternyata bukan lawan yang enteng, maka demi harkat dan martabat aku tidak mau kalah, aku mikir gimana cara buat menang. Dan tiba-tiba muncul ide, Ahhhaaaaaa (lampu petromax keluar dari kepala), ide tu adalah---KABUR. Ya, itulah jalan terbaik, apapun yang bakal mereka katakana, yang penting aku tidak kalah, Maka segera aku suruh Budi yang ada disampingku untuk menggantikanku, alasanku untuk ke toilet sebentar. Dan ternyata berhasil. Yeeeeahh.. ide brilian kembali muncul, ini juga kesempatanku untuk pulang dan segera belajar dirumah. Haha, walaupun niatnya cuman mau kabur dari permainan catur, ternyata bisa kabur untuk pulang juga. Ya ya ya, inilah yang dikatakan oleh pepatah, sekali mendayung, tidak perlu berenang-renang ketepian. (#bener gitu ya?). dengan perasaan bersalan, aku pulang. Hehe, maaf yah temen-temen hari itu nggak bisa ikut main futsal.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Kejadian-kejadian aneh terjadi selama seminggu ulangan. Aku nggak tau, ini penyakit apa. Tiap liat buku, rasa ngantuk selalu dateng. Totalnya, selama ulangan aku hanya normal 2 hari. 4 hari lainnya, aneh.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Berikut sekilas cerita hari-hari selama ulangan,</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u>SENIN, 28 JANUARI 2013<o:p></o:p></u></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> ULANGAN: B. INDO, AGAMA, SEJARAH</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hari itu adalah hari pertama, jadi aku ingin memulai segalanya dengan baik. Aku inget nasehat dari pak Ali yang selalu bilang, awalmu menentukan akhirmu. Maka dengan segala usaha, akupun memulai untuk belajar. sorenya belajar dengan lancar. Melemnya baru jam setengah sepuluh, eh udah ngantuk, mana pelajaran belum banyak yang masuk. (Note: Bagiku jam 10 malem tu udah dinihari banget)… Aku Cuma belajar sejarah, Agama sedikit, B. Indo paling sedikit, karena ngantuk yang sudah sangat, maka akupun memutuskan untuk tidur. Alarm hp, sudah aku siapkan untuk bunyi jam 02.30 (bunyi sebanyak lima kali berturut-turut dengan suara yang paling cempreng abad ini). Paginya, jam 02.35 aku bangun berarti rencana masih berjalan normal. Dengan semangat aku bangun dan belajar. Nggak terasa, pagipun datang. Karena dari hari senin sampai kamis kita masuknya jam satu siang, yah aku keluar dari kamar dan meluangkan waktu buat santai, termasuk ngupil (#huehehe).</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Jam 11.30 aku berangkat sekolah, and belajar disana. Tepat jam 1, bel berbunyi. Dengan semangat yang membara, aku masuk dalem kelas, pelajaran pertama adalah bahasa Indonesia, pelajaran yang dipegang wali kelas kami, deg-deg-an juga. Setelah ngaji 15 menit, pengawas membagikan soal. Aku lihat, dan mulai ngerjain. Soal pertama, aku ketawa, mudah, soal kedua, ga terlalu sulit, soal ketiga: garuk-garuk kepala, soal ke empat: pingsan mendadak (#becanda).</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Begitulah gambaran tentang soal Bahasa Indonesia, mungkin bagi kebanyakan orang B. Indo mudah tapi ini bener-bener membingungkan.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Tapi beruntung pelajaran berikutnya sejarah dan agama, sukses (rasanya). Cuma, di pelajaran agama aku keliru satu soal di nomor 2. Ahhh, ikhlasin aja dah..</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u>SELASA, 29 JANUARI 2013<o:p></o:p></u></i></b></div> <div class="MsoNormal"> ULANGAN: BHS. INGGRIS, PKWN</div> <div class="MsoNormal"> Mhmm.. disini mulai muncul gejala-gejala aneh aku nggak lagi bangun sesuai jadwal. Alarm bunyi jam 02.30, aku baru bangun 20 menit kemudian. Setelah itu, hari berjalan seperti biasa.</div> <div class="MsoNormal"> <br /></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u>RABU, 30 JANUARI 2013<o:p></o:p></u></i></b></div> <div class="MsoNormal"> ULANGAN: MATEMATIKA, BHS ARAB</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Disinilah mulainya hal aneh. Seperti biasa, alarm aku bunyikan jam 02.30.. malem itu aku tidur jam 10.30.. nggak tau kenapa ngantuk banget liat buku math. Aku beristirahat dengan tenang (#bukan meninggal). Setelah pagi lama, aku terbangun.. aku mulai penasaran ini jam berapa, kenapa ada suara orang ngaji, kenapa alarm hp-ku yang cempreng tu nggak bunyi, dan dengan firasat buruk, aku bangun terseok-seok kayak orang mabuk, menuju ruang keluarga, aku nyalain lampu dan…………………..aku harus menerima kenyataan ini sudah jam 4 pagi. HUAAAAA… dengan segera, aku langsung menuju kamar belajarku.. setelah belajar, belajar, belajar, sampai jam 6. Aku penasaran ingin menyelidiki penyebab hp sialan itu nggak bekerja sebagaimana mestinya. Aku cek alarm, bner, nggak ada yang salah, alarm pertama bunyi jam 02.30, alarm kedua bunyi jam 02.35, begitu seterusnya sampai alarm kelima. Aku cek batrai masih banyak, dan terakhir aku cek jam hp itu sendiri, dan TERNYATA jam di hp itu kurang 6 jam dari kenyataan. AAAARRRGGHH.. pantesan nih hp butut nggak berfungsi.. aku lupa, kemarin sore hp ini mati, habis batre-nya, jadi otomatis jamnya juga berubah, and sialnya aku lupa mngaturnya.. tapi beruntung hari itu aku masih bisa belajar paginya karena kita masih masuk jam 1 siang.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u>KAMIS, 31 JANUARI 2013<o:p></o:p></u></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> ULANGAN: FISIKA, AL-QURAN</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hahahaa.. akhirnya Fisika pelajaran kesukaanku dateng juga. Hari kamis ini nggak kalah aneh.. malemnya jam setengah sepuluh aku sudah luar biasa ngantuk, walaupun fisika materinya lumayan banyak, karena ada juga yang belum di ajarin tapi masuk materi ulangan. Malem itu, aku belajar AlQur’an sdikit, and fisika juga sedikit. sebelum tidur nggak lupa aku cek semua yang berkaitan dengan alarm, jangan sampai peristiwa na’as kemarin terulang lagi. Setelah cek and ricek lewat jalan becek, ternyata semua beres. Tapi karena banyak materi AlQur’an yang sama sekali belum aku kuasai (ada 17 ayat lumayan panjang), belum lagi fisika ngapalin rumus titik berat, maka aku memutuskan dengan segala pertimbangan untuk bangun awal. Muncullah sebuah ide cemerlang. Untuk bisa bangun pagi maka aku harus tidur di tempat yang tidak nyaman. Ya, aku harus membuat tempat tidur yang tidak nyaman. Setelah berpikir, ternyata di kamar tidurku nggak mungkin, karena disana aku suasana tidurnya sangat uuwenak banget. Dan akhirnya, aku memilih tidur di kamar belajar hanya dengan menggunakan tikar plastik paling kasar didunia (tidur diatas tiker itu nggak jauh beda rasanya sama tidur di atas parut). Hanya itu yang aku pake. Tiker kecil berukuran 1,5x2m. tanpa karpet. Tanpa bantal. Setelah semua siap, aku lalu tidur. Akhh, ternyata, bener-bener nggak nyaman, aku malah nggak bisa tidur, sampe jam 11. Tapi setelah kulitku beradaptasi dengan tikerYangKayakParut itu akhirnya aku tertidur juga. Dan setelah jam 02.30, hp yang cempreng itu bunyi dengan biadab, mungkin tetanggaku juga bangun saking kerasnya suara alarm itu. Tapi anehnya, saat Cuma bangun untuk mati’in alarm, aku menggigil kedinginginan dan pindah ke kamar untuk ngelanjutin tidur… Oh Tuhan… apa salah dan dosa hamba (#nangis).. alhasil, akupun bangun jam 4 lagi. Uhhh.. dengan cepat menuju kamar belajar dan langsung belajar (#iyalah masak tidur). Paginya aku cek hp, ah ternyata udah banyak sms yang dateng, minta di ajarin fisika. Sumpah, laki and perempuan, banyak banget yang minta aku dateng pagi untuk ngajarin mereka fisika. Karena aku adalah anak yang berbakti kepada nusa dan bangsa, maka aku setuju untuk dateng pagi. Aku dateng jam 11, dan ternyata temen-temen Xenon yang laki udah nunggu di perpus. Tapi aku juga bingung soalnya banyak temen-temen perempuan yang nunggu di Mushalla. Tapi karena di perpus uda. ada si Rodi (temen dari kelas XI IPA3), jadi dialah yang ngajarin mereka, and aku izin ke mushalla, Imam (temen sekelasku) ikut sama aku, dari kejauhan, ahh aku sudah kayak artis dipanggil-panggil sama perempuan-perempuan yang ada di Mushalla. Hueehehehe. Setelah sampai disana, aku naik dan duduk diatas.. imam juga duduk di deketku. Aku kira, aku akan ngajarin 5-6 orang tapi eh ternyata banyak yang dateng, nggak hanya anak Xenon tapi juga dari IPA 2, and IPA 3. Yah, sekitar 15 orang, dan semuanya perempuan. Huuuaaaa…. Dan tau nggak yang parah mereka duduk melingkar. Aku dan imam ada di tengah, Cuma kita berdua yang laki.. TOLOOONGGG (*dalem hati). Belajarpun kita mulai dengan membahas kisi-kisi. Imam dari tadi bisik ke aku, dia bilang ntar setelah keluar dari lingkaran ini bisa-bisa ntar kita jadi cucok (BACA: jadi semi-lakilaki). Haha, aku Cuma bisa ketawa denger itu.. sekitar satu jam berada di tengah lingkaran perempuan itu, aku inget kalo aku belum belajar AlQur’an.. aku bilang sama imam untuk bersiap-siap kabur. Akupun menyuruh mereka mengerjakan beberapa soal dan……. Aku sama imam kabur, ahhaha, berhasil. Maaf ya temen-temen nggak ada maksud apa-apa, lagian aku juga kabur nggak jauh dari mereka, masih di atas mushalla jadi mereka secara bergantian dateng ketempatku.. </div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Mengenai ulangannya, Alhamdulillah sukses</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u>JUMAT, 1 FEBRUARI 2013<o:p></o:p></u></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> ULANGAN: KIMIA, TIK</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Ternyata penyakit tidurMelulu masih berlanjut.. hari jum’at yang nggak kalah aneh. Aku tidur jam 11. Dan seperti biasa, alarm akan berbunyi jam 02.30, nggak lupa semuanya aku cek. benar-benar aneh, aku tidur dengan pulasnya sampe jam 4 lebih, sama sekali nggak ada rasa apa-apa, nggak ada bunyi alarm yang aku dengar.. kali ini aku nggak tau kenapa, padahal semua pengaturan alarm di hp itu udah bener, setelan jam hpnya juga bener. Tapi yaahh,, hanya Tuhan yang tau, kenapa sama sekali nggak ada kedengeran suara tuh alarm.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hari itu, aku ada janji sama teman atas nama Istiqlal Farozi alias iqlal.. dari kemarin dia minta diajarin kimia jadi aku berangkat lebih awal.. ahhhh.. tapi pas mau berangkat ada masalah, si jeki (motor Astrea ku) nggak bisa idup, akhirnya aku putuskan untuk membuka businya.. aku buka, setelah itu aku tiup dan lap, pasang lagi.. aku coba menyalakannya dan hasilnya belum bisa. Aku periksa lagi dan ternyata aku lupa ngebuka tutup minyaknya.. setelah aku buka, ternyata bisa idup si jeki.. langsung dengan segera aku berangkat menuju sekolah, setelah nyampe di sekolah, aku parkir dan buru-buru langsung menuju mushalla karena janjiku. Tapi saat diperjalanan meninggalkan parkir, perasaanku nggak enak, aku mencoba mengingat apa yang menimbulkan perasaan aneh itu, dan ternyata ada yang lupa…………. Oh,, aku lupa naruh helm.. Huahaha.. </div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u>SABTU, 2 FEBRUARI 2013<o:p></o:p></u></i></b></div> <div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><i><u><br /></u></i></b></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> ULANGAN: BIOLOGI, PENJASKES</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Hari sabtu kemarin adalah hari terakhir ulangan, jadi siang harinya aku sudah punya rencana akan begadang dan belajar sampai titik darah penghabisan. Maka aku pun tidur siang biar bisa begadang nanti. Tapi karena cuaca diluar mendung, jadinya gerah banget, aku nggak bisa tidur. AAAARRGGHH.. sampai sore Cuma bolak-balik badan aja, akhirnya aku bangun dan mulai belajar sampe sore, jam 6, ngantuk mulai datang. Ku putuskan untuk tidur 1 jam sampe maghrib, karena sekarang maghribnya sekitar jam 7 kurang-kurang dikit. Alarm juga nggak lupa aku siapkan. Dan aku tertidur. Tapi, SIAL SIAL SIAAAAAAAALLL.. ketika alarm hp bunyi secara nggak sadar aku malah masukin tuh hp ke dalem bantal, so nggak ada bunyi yang terdengar. Akupun tidur dengan biadab selama 10  jam….. dari jam 6 petang sampe jam 4 pagi. Setelah bangun dan langsung belajar, dengan kepanikan maksimal mengingat banyaknya materi bio yang belum aku pelajari, begitu juga dengan penjaskes yang samaaa sekali belum aku buka…</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Yah,, begitulah hari-hari yang aneh selama ulanngan..</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> Terakhir, kemarin setelah untuk menhilangkan kejenuhan selama ulangan aku dan anak-anak Xenon semua (kecuali gani) buat acara yaitu main futsal.. Dan pulangnya makan bakso bersama.. hehe.. mantapp…</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> NB: Aku sekarang lagi ada di warnet sama temen... Kayaknya kami kurang beruntung nih, dateng ke warnet yang sinyalnya dateng pergi.. sekarang aku pake modem.</div> <div class="MsoNormal" style="text-align: right;"> <i>Created By: Rowi Alfata</i></div> </div>

ULANGAN HARIAN

Ahhhh.. Ulangan sudah berakhir. Udah kangen nih ama blog, pengen cerita macem-macem lagi.. kali ini, aku akan mennceritakan 6 hari yang...

+ Read more »